Peran Teknologi Dalam Dunia Pendidikan

Peran Teknologi Dalam Dunia Pendidikan , Menguntungkan Atau Merugikan ?

Peran Teknologi Dalam Dunia Pendidikan – Tak bisa dipungkiri jika perkembangan jaman membuat bidang teknologi semakin canggih dan terus berkembang. Dari awalnya yang hanya menggunakan kertas dan pulpen sebagai alat untuk belajar , kini alat tersebut sudah tergantikan dengan smartphone yang dianggap jauh lebih mudah dan praktis dalam hal pembelajaran.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini memberikan pengaruh dan kontribusi yang besar dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi ini menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.

Perubahan teknologi ini yang akhirnya membuat dunia pendidikan perlu yang namanya inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajarannya. Sebab banyak pihak yang memberikan usulan mengenai proses pembelajaran , namun hanya sedikit dari mereka yang memberikan solusi pemecahan masalah tentang proses belajar dan mengajar yang sesuai dengan tuntutan global abad ke 21 saat ini.

TIdak hanya guru , teknologi juga memiliki peran penting untuk para siswa dan siswi dalam proses pembelajaran. Mulai dari tempat pembelajaran online , tempat belajar online dengan sumber yang jauh lebih luas dan lebih banyak hingga bisa dijadikan sebagai tempat belajar kelompok melalui aplikasi messenger seperti whatsapp yang membuat para siswa lebih mudah untuk berdiskusi tanpa harus berkumpul di suatu tempat.

Peran Teknologi Dalam Dunia Pendidikan

Menurut Rosenberg dalam G. Gunawan (2009) dalam Sudibyo (2011) , berkembangnya dunia teknologi menciptakan 5 pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) dari pelatihan ke penampilan, 2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 3) dari kertas ke “on line” atau saluran, 4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Dengan adanya teknologi membuat intertaksi antar guru/dosen dengan para siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka , namun juga bisa dilakukan secara online melalui media media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Tentunya hal ini semakin mempermudah situs judi slot terbaik para guru/dosen sebab mereka tidak perlu berhadapan langsung dengan siswa/mahasiswa untuk memberikan layanan atau informasi pembelajaran. Istilah lain dari hal tersebut adalah e-learning , yang merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi, khususnya internet DI WEBSITE https://vdrivesafe.com/.

Secara garis besar , peranan e-learning dikelompokan menjadi dua yaitu komplementer dan substitusi. Komplementer mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap muka masih berjalan, tetapi ditambah dengan model interaksi berbantuan teknologi informasi (TI). Sedangkan yang subtitusi, sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan teknologi informasi (TI).

Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan ternyata dibarengi dengan dampak negatif yang menjadi tanggung jawab dan tugas baru bagi para guru ataupun orang tua untuk menyikapinya. Semisalnya kemajuan teknologi mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan, walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal, salah satu dampak negatif televise adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

Selain itu e-learning juga dapat menyebabkan pengalihfungsian guru sehingga mereka jadi tersingkirkan. Atau juga bisa menciptakan suatu individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Hal ini yang akhirnya membuat etika dan disipilin dari individu tersebut sulit untuk diawasi atau dibina sehingga lambat laun etika dan hakikat manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus.